--> Skip to main content

Sebutkan Jenis-Jenis Termometer beserta Fungsinya

Harapannya setelah anda membaca materi fisika kali ini, anda dapat menyebutkan jenis-jenis termometer beserta fungsi-fungsinya.

Seperti yang kita ketahui bahwa termometer digunakan untuk sebagai alat untuk mengukur suhu. Pernahkan anda perhatikan pada anak kecil, ketika demam, orangtuanya mengukur suhu dengan meletakkan termometer tersebut pada ketiak anak tersebut.

Pada kasus yang lain, pernahkan anda melihat seorang dokter dalam mengecek suhu tubuh seorang anak, cukup dengan menempelkan termometer pada telinga si anak.

Catatan penting untuk kedua persoalan di atas adalah, bahwa suhu tubuh dapat diukur dengan termometer. Dimana makin besar skala yang ditunjukkan, maka panas yang di alami makin tinggi.

Dalam penerapan untuk mengukur deman, kita bisa menggunakan termometer digital.

Muncul pertanyaan, misal jika kita ingin mengukur suhu bara api. Termometer apa yang kita gunakan ?.  Apabila digunakan termometer zat cair, pasti termometernya pecah.

Nah untuk itu, disini kita akan membahas jenis-jenis termometer beserta peruntukannya atau fungsi dari termometer itu sendiri.

1. Termometer Raksa


Termometer raksa adalah termometer yang bahan pengisinya adalah air raksa. Alasan kenapa digunakan air raksa ?. Hal ini dikarenakan air raksa memiliki pemuaian yang teratur.

Banyak zat cair yang memuainya tidak teratur. Contohnya adalah air.Jika dipanaskan dari suhu 0oC – 4oC volumenya justru menyusut. Sedangkan air raksa tidak. Oleh karena itu air raksa lebih tepat digunakan dalam mengukur suhu tinggi.

Termometer raksa disebut juga termometer maksimum. Hal ini dikarenakan ketika ujung termometer menyentuh bahan dengan suhu yang tinggi, raksa terdorong ke atas, keluar dari bohlam karena adanya pemuaian.


Termometer raksa memiliki fungsi dalam mengukur suhu tubuh, bahkan dapat digunakan untuk mengukur suhu tinggi, karena memiliki titik didih yang tinggi yaitu :357oC.

Disamping itu termometer air raksa masih banyak digunakan dalam bidang meteorologi, tetapi pengguanaan pada bidang-bidang lain semakin berkurang, karena air raksa secara permanen sangat beracun pada sistem yang rapuh dan beberapa negara maju telah mengutuk penggunaannya untuk tujuan medis.

2. Termometer Alkohol


Termometer alkohol merupakan contoh lain dari termometer yang menggunakan bahan pengisinya adalah zat cair.

Termometer alkohol lebih sering dijumpai dibandingkan air raksa, karena alkohol lebih murah. Karena memiliki titik beku yang angat rendah (–115oC) sehingga termometer alkohol dapat digunakan untuk mengukur suhu rendah.


Termometer alkohol memiliki penunjuk suhu berwarna merah, sedangkan termometer raksa memiliki penunjuk suhu berwarna perak atau silver.

Fungsi dari termometer alkohol sama seperti termometer raksa, perbedaannya termometer alkohol mampu mengukur suhu yang lebih renda dibandingkan termometer raks.

3. Termometer Klinis Analog


Termometer klinis analog merupakan salah satu termometer yang menggunakan air raksa dalam mengukur suhu. Skala termometer klinis memiliki jangkauan di atas dan di bawah suhu rata-rata tubuh manusia, yaitu 37oC. Suhu terendah tubuh manusia tidak pernah kurang dari 35oC dan tidak pernah lebih dari 42oC sehingga skala termometer klinis terletak antara 35oC dan 42oC.

Dalam termometer analog, hasil pengukuran suhu dapat dibaca pada angka yang tertera pada termometer. Fungsi dari termometer klinis analog ini bermanfaat dalam mengukur suhu tubuh manusia. Oleh karena itu, termometer ini sering disebut termometer suhu badan.

4. Termometer Klinis Digital


Di samping termometer klinis analog, sekarang sudah banyak kita jumpai termometer klinis digital. Bahkan hampir rata-rata orang tua memilikinya untuk mengukur suhu tubuh si kecil ketika panas.

Dengan menggunakan termometer klinis digital,hasil pengukuran langsung ditampilkan dalam bentuk angka. Tentunya penggunaan menjadi lebih praktis.

Fungsi dari termometer klinis digital sama saja seperti termometer klinis analog. Kita hanya melihat perbedaanya pada masalah indikator angka yang menunjukkan suhu tubuh ketika digunakannya.

5. Termometer Dinding


Sesuai dengan namanya, termometer ini dipasang pada dinding ruangan. Skala termometer ini memiliki jangkauan suhu yang dapat terjadi dalam ruang, misalnya –50oC sampai 50oC.

Fungsi dari termometer dinding digunakan untuk mengukur suhu ruang. Skala termometer dinding umumnya menyatakan derajat Celcius atau derajat Fahrenheit.


6. Termometer Maksimum-Minimum Six


Termometer ini ditemukan oleh James Six pada akhir abad ke-18. Termometer ini terdiri atas tabung silinder A, tabung B, dan pipa U. 

Termometer maksimum-minimum Six dilengkapi dengan dua skala, yaitu skala minimum pada pipa kiri dan skala maksimum pada pipa kanan. Jadi, suhu maksimum dan suhu minimum dapat dibaca sesuai dengan tinggi kolom raksa pada masing-masing pipa.

Pada masing-masing permukaan raksa terdapat penunjuk baja yang dilengkapi dengan pegas sebagai penahan. Jika suhu dalam rumah kaca naik, alkohol pada tabung silinder A memuai sehingga mendesak raksa yang terdapat pada pipa kiri. Akibatnya, permukaan raksa pada pipa kiri turun dan permukaan raksa pada pipa kanan naik. Penunjuk baja pada pipa kanan terdorong ke atas dan menunjuk suhu maksimum.

Jika suhu dalam rumah kaca turun, alkohol pada tabung silinder A menyusut dan raksa pada tabung B turun. 

Perlu diketahui, meskipun raksa pada tabung B turun tetapi posisi penunjuk baja tetap tidak berubah. Ketika raksa pada tabung B turun, permukaan raksa pada tabung kiri naik dan mendorong penunjuk baja sampai kedudukan tertentu. 

Kedudukan penunjuk baja pada tabung kiri ini menunjukkan suhu minimum pada saat itu. Jadi, tinggi kolom raksa pada pipa kiri menunjukkan suhu minimum dan tinggi kolom raksa pada pipa kanan menunjukkan suhu maksimum. Untuk mengembalikan penunjuk baja supaya bersentuhan dengan permukaan raksa digunakan magnet.

Fungsi dari Termometer maksimum-minimum Six  digunakan untuk mengukur suhu dalam rumah kaca, yaitu bangunan yang digunakan untuk menanam tumbuh-tumbuhan sebagai bahan penelitian. 


7. Termometer Bimetal


Sesuai dengan namanya, Termometer bimetal ini dibuat dari lempeng loga. Kedua lempeng logam yang berbeda jenisnya ini direkatkan satu sama lain. 

Ketika lempeng bimatel dipanaskan, bimetal akan melengkung ke arah salah satu logam. Jadi, lempeng bimetal akan melengkung apabila suhunya berubah. Lempeng bimetal pada umumnya dibuat bentuk spiral yang salah satu ujungnya dihubungkan dengan jarum penunjuk .




Pernahkan anda perhatikan indikator  pemanas pada oven. Yach termometer bimetal ini dapat berfungsi dalam mengetahui suhu pada oven. Selain itu, termometer bimetal berfungsi juga dalam mengetahui besar suhu pada kompor, alat pemanggang, circuit breaker dan juga pada kompor.


8. Termometer Resistensi


Termometer resistensi disebut juga dengan termometer hambata. Prinsip dari termometer menggunakan  perubahan hambatan logam (platina) akibat perubahan suhu. 

Platina dililitkan pada mika dan dimasukkan ke dalam gelas silika atau tabung perak yang tahan panas. Ujung-ujung kawat platina dihubungkan dengan alat ukur hambatan, misalnya jembatan Wheatstone,  yang diletakkan di luar tabung.

Termometer hambatan memiliki ketelitian yang tinggi. Ketelitian pengukuran dapat mencapai 0,0001oC. Jangkauan pengukuran sangat lebar, yaitu –250oC sampai dengan 1760oC.

Fungsi dari termometer resistensi digunakan untuk mengukur suhu mesin mobil.


9. Termometer Gas


Prinsip termometer gas adalah pada volume tetap tekanan gas akan bertambah seiring dengan perubahan suhu.


Termometer gas dapat mengukur suhu yang lebih teliti daripada termometer zat cair. Termometer gas mampu mengukur suhu tinggi hingga 1500oC. Termometer gas helium pada tekanan rendah mampu mengukur suhu hingga –250oC.


10. Termometer Optik (pyrometer)


Bagaimanakah cara mengukur suhu bara api? Apabila digunakan termometer zat cair, pasti termometernya pecah. Untuk mengukur suhu yang sangat tinggi, misalnya suhu tungku peleburan baja, digunakan pyrometer optik .

 Alat ini mengukur intensitas radiasi yang dihasilkan oleh bahan yang berpendar. Berbeda dengan penggunaan termometer zat cair, pyrometer optik tidak menyentuh benda yang diukur suhunya. Dengan demikian, pyrometer optik dapat mengukur suhu benda yang sangat tinggi  

11. Termometer probe


Termometer probe menggunakan ujung yang runcing seperti pena, sehingga sangat ideal ketika kita masukkan dalam makanan atau sampe semi-padat. Termometer ini dapat berfungsi sebagai salah satu cara dalam pengujian higienitas makanan.

Referensi


1. https://tokokimia.id/termometer-alkohol-dan-termometer-air-raksa/
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Termometer_air_raksa
3. http://www.instrumentationtoday.com/optical-pyrometer/2011/08/
4. https://www.atp-instrumentation.co.uk/blog/different-types-of-thermometer/
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar